
Galery Islam

Galery Islam
7 Keistimewaan Dzikir La Ilaha Illallah, Dibaca 100 Kali
Dalam Sehari Ini Yang Akan Kamu Dapatkan
Subhanallah, Inilah Keistimewaan Dzikir La Ilaha Illallah,
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Kalimat Tauhid (La Ilaha
Illallah) memiliki keutamaan yang sangat agung yang tidak mungkin bisa
dihitung.”
Mungkin diantara kita masih ada yang belum tahu Keistimewaan
Dzikir La Ilaha Illallah ini, berikut adalah beberapa keutamaan dzikir tahlil
“La Ilaha Illallah”,
1. Laa Ilaha Illallah Menjadi Kunci Surga
Kalimat ‘La ilaha illallah’ merupakan harga surga, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,”Barangsiapa yang akhir
perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘la ilaha illallah’, maka dia akan
masuk surga” (HR. Abu Dawud no. 1621)
2. Dzikir Laa Ilaha Illallah Adalah Kebaikan Dan Dzikir Yang
paling Utama
Kalimat ‘La ilaha ilallah’ adalah kebaikan yang paling
utama, Abu Dzar berkata,”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku
amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah
kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh
yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, “Wahai Rasulullah, apakah ‘la ilaha
illallah’ merupakan kebaikan?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu
(laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu
dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.”
Kalimat ‘La ilaha illallah’ adalah dzikir yang paling utama,
Dari Jabir radhiyallohu ‘anhu , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau
bersabda : “Dzikir yang paling utama adalah la ilaha illallah, dan doa yang
paling utama adalah alhamdulillah.”(HR. Ibnu Majah, An Nasa’I – Shohih Targhib
wa Tarhib : 1526 )
3. La Ilaha Illallah Menjadi Pelindung Api Neraka
Kalimat ‘La ilaha ilallah’ adalah pelindung api neraka, Dari
Umar rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : saya mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
“Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah
seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas
keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Yaitu
kalimat laa ilaha illallah. (HR. Hakim – Shohih Targhib wa Tarhib : 1528 ).
Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam mendengar
muadzin mengucapkan ‘Asyhadu alla ilaaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada
muadzin tadi, “Engkau terbebas dari neraka.”(HR. Muslim no. 873)
4. Laa Ilaaha Illallah Menjadi Jaminan Masuk Syurga
Dari Zaid bin Arqam Radiallahuanhu meriwayatkan bahawa
Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘La ilaha
illallah’ dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam syurga.” Lalu ditanya
kepada baginda SAW, “Bagaimanakah yang dimaksudkan dengan ikhlas itu?”
Rasulullah SAW bersabda, “Ikhlas itu ialah yang mencegah
dari melakukan perbuatan-perbuatan yang haram.” (Hadis riwayat at-Tabarani)
5. Laa Ilaaha Illallah Adalah Dzikir Dan Perantara Doa
Kalimat ‘Laa ilaaha illallah’ adalah dzikir dan perantara
doa, Dari Abu Sa’id Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam beliau bersabda : Musa berkata : Wahai Tuhanku ajarkanlah kepadaku
sesuatu, yang aku akan berdzikir dan berdoa kepadaMu dengannya.
Allah berfirman : Wahai Musa ucapkanlah Laa ilaaha illallah.
Musa berkata : Wahai Tuhanku seluruh hambaMu mengucapkan kalimat ini. Allah
berfirman : Wahai Musa ! Seandainya langit tingkat tujuh dan apa yang ada
didalamnya serta bumi tingkat tujuh selain Aku diletakkan di suatu timbangan,
dan laa ilaaha illallah diletakkan di timbangan yang lain, maka akan berat
timbangan laa ilaaha illallah.” (HR. Ibnu Hibban, Hakim – Fathul Bari : 11/28 )
6. Laa Ilaaha Illallah Dzikir Yang Menunda Kiamat
Kalimat ‘Laa ilaaha ilallah’ menunda kiamat, Dari Anas bin
Malik rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
bersabda : “Tidak akan terjadi kiamat (apabila) masih ada orang yang menyebut
laa ilaaha illallah”.(HR. Ibnu Hibban, – Ta’liqotul Hisan: 6809, Ash Shohihah:
3016)
7. Baca Laa Ilaaha Illallah 100 Kali Sehari, Ini
Keutamaannya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَالَ لا إلهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَريكَ لَهُ ، لَهُ
المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ ، في يَوْمٍ
مِئَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ
عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وكُتِبَتْ
لَهُ مِئَةُ حَسَنَةٍ ،
وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِئَةُ سَيِّئَةٍ
، وَكَانَتْ لَهُ
حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ
ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِي ،
وَلَمْ يَأتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ
مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ
رَجُلٌ عَمِلَ أكْثَرَ مِنْهُ
“Barangsiapa mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA
SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR (tidak
ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan
Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatunya) dalam sehari seratus kali, itu
sama pahalanya dengan membebaskan sepuluh hamba sahaya dan dituliskan untuknya
seratus kebaikan, serta dihapuskan dari dirinya seratus kejelekan (dosa).
Dzikir itu juga penjaga dirinya dari gangguan setan pada
hari itu sampai sorenya. Dan tidak ada seorang pun yang datang membawa amal
yang lebih baik daripada yang ia bawa, kecuali ada orang yang beramal lebih
banyak daripada dirinya.”
وقال :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ الله
وَبِحَمْدِهِ ، في يَوْمٍ
مِئَةَ مَرَّةٍ ، حُطَّتْ
خَطَايَاهُ ، وَإنْ كَانَتْ
مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ
Beliau juga bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan
SUBHANALLAHI WA BI HAMDIH (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya) sebanyak
seratus kali sehari, terhapuslah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di
lautan.” (HR. Bukhari, no. 6403 dan Muslim, no. 2691)
Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَالَ لا إلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا
شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ
؛ وَلَهُ الحَمْدُ
، وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ،
عَشْرَ مَرَّاتٍ . كَانَ كَمَنْ أعْتَقَ
أرْبَعَةَ أنْفُسٍ منْ وَلَدِ
إسْمَاعِيلَ
“Barangsiapa mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA
SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR (tidak
ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan
Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatunya) sebanyak sepuluh kali, maka ia
seperti orang yang telah memerdekakan empat jiwa dari anak keturunan Isma’il.”
(HR. Bukhari, no. 6404 dan Muslim, no. 2693)
Keistimewaan Dzikir La Ilaha Illallah, Inti Dari Segala
Dzikir
Imam Haddad berkata :
Jadikanlah kalimat tauhid Laa ilaaha illallah sebagai wirid
yang senantiasa kau baca. Sesungguhnya kalimat ini adalah ruh (pokok) dari
segala dzikir, dan kepadanya kembali seluruh dzikir. Makna semua dzikir juga
tercakup di dalam kalimat tauhid ini.
Jika ada waktu luang dan bingung mau membaca dzikir apa,
ambillah kalimat tauhid sebagai dzikir Laa Ilaaha Illallah yang menemanimu
sehari-hari. Sambil jalan ke sekolah, naik kendaraan, sebelum tidur dan lain
lain daripada sibuk melamun, lebih patut untuk ‘cari pahala’ dengan berdzikir
laa ilaaha illallah.
Para arif billah berkata :
أكثر من لا اله
الا الله حتى تصير
كلك لا اله الا
الله
Artinya, “Perbanyak kalimat Laa ilaaha illallah hingga tiap
tarikan nafasmu dan tiap degupan jantungmu menyatu dengan kalimat ini.”
Habib Umar bin Hafidz berkisah :
Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf Jeddah adalah termasuk
seorang ulama yang suka melazimi dzikir La ilaaha illallah.
Beberapa tahun sebelum wafat beliau ditimpa sakit keras
hingga para dokter angkat tangan dan berkata bahwa kematian beliau sudah dekat.
Anehnya, terdapat seorang dokter dari Sudan yang memeriksa
detak jantung beliau. Detak jantungnya normal.
Dan yang luar biasa, dengan kecanggihan alat modern, dokter
tersebut berkata, “Jantung orang ini mengucap kalimat La ilaaha illallah”
Jasadnya memang lumpuh tak bergerak, alat-alat kedokteran
berada di seluruh badannya, tak mampu diajak berkomunikasi, namun hati dan
jantungnya tak pernah lalai dari zikir nama Allah. Dan beliau senantiasa berada
di hadratillah.
Keluarganya pun memutuskan membawa beliau pulang dan dirawat
di rumah mengikuti saran seorang soleh. Si dokter berkata,
“Jika kau lepas semua peralatan ini, maka aku pastikan
umurnya berakhir.”
Umur manusia di tangan Allah, bukan di tangan dokter atau manusia
siapapun.
Alat-alat kedokteran pun dilepas dari tubuhnya… seketika itu
pula beliau membuka matanya dan bergerak. Ketika sampai di rumah, beliau
berjalan, pulih kesehatannya, berkat dzikir Laa Ilaaha Illallah yang beliau
lazimi, berkat keagungan nama Allah yang telah menguasai seluruh hati dan jiwa
raganya.
Mari kita agungkan nama Allah di hati kita. Kita hidupkan
hati kita dengan senantiasa berdzikir kepadaNya, menyebut namaNya, mencintaiNya
sepenuh hati… hingga kita mengakhiri hidup kita dengan kalimat Laa ilaaha illallah,
Allah bangkitkan kita di hari kiamat dengan kalimat Laa ilaaha illallah dan di
bawah bendera Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah… Aamiin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Reviews:
Post Your Review
Silahkan Komentar dengan Bijak